THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 11 Mei 2012

Seiring Bergulirnya Waktu


Mentari telah menampakkan sinarnya di ufuk timur. Perlahan ku membuka mata mungilku yang masih menutup erat. Suara dering nada hp mengagetkanku untuk segera menikmati indahnya dunia ini. "TIDAKKK !" jam sudah menunjuk pukul 05.30 WIB, aku segera bangun untuk mencari ilmu ke sekolah. Oh iya, kenalin aku Sevi. Aku tinggal di daerah Jawa Timur tepatnya di kota Tulungagung. Aku sudah menginjak kelas 3 SMK. Tak terasa waktu berjalan sangat cepat. Rasanya baru setahun lalu aku diterima menjadi peserta didik SMK. Aku segera mandi, makan dan siap untuk berangkat ke sekolah meski dengan tergesa-gesa. Haha ya beginilah aku, kalau tidak tepat waktu pasti ketinggalan angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku kurang lebih 18 km. Makanya aku lebih suka naik angkutan umum daripada naik angkutan pribadi. Padahal hari ini ada ujian matematika. Dengan perasaan campur aduk aku segera menelefon temen-temenku yang sejalur dengan aku. Ternyata mereka sudah berangkat. Pasrah deh, hari ini aku gak masuk sekolah. Hari yang menyebalkan!!. Terpaksa deh pulang ke rumah lagi dengan alas an sakit perut. Kalau ngomong ketinggalan angkutan pasti dapet ceramah lagi dari ibuku. Keesokan harinya cepat-cepat ku bergegas berangkat tanpa lemot lagi. Biasakan anak cewek bawaannya ribet ndiri, yang berdandan lama, pakek sepatu masih pilih-pilih dll… (xixixi). Yeay dan akhirnya aku gak ketinggalan angkutan. Sampai di depan gerbang sekolah tiba-tiba aku dikagetkan oleh sempritan peluit panjang dari satpamku. Pertamanya aku cuek sih, karena aku gak ngerasa bersalah. Tiba-tiba itu bener aku yang kena semprit. Haduh aku lupa pakek seragam batik, ini kan hari jum’at. Hawrghh… Buat alasan lagi deh, baju batikku masih basah, kemarin kehujanan! (alas an yang kurang masuk akal, padahal kemarin gak hujan loo) ^^
Kena hukuman deh, disuruh pus up, sit up gitu. Hadewh…
“Sevi… ngapain kamu ? (teriak Rica temen deketku)
“Ini lagi dihukum, nasib-nasib… *.*
“Hahaha… kamu sih berangkat sekolah masih nglindur, udah tau hari jum’at, masih pake’ baju khas !”.
“Huhh.. jangan diketawain gitu tha, temennya sengsara kalian senang !”.
“Kita gak ngetawain kamu kok, tuh ngetawain nasibmu.xixixi”. (balas Moses)
“Huhu kalian jahat.. Elo Gue End !”
“Wah dia ngambek, ayo ses kita tinggalin, ayo ayo..!”. (ajak Rica)
“Hawrghhh.. awas ya kalian !”
“Hahaha (dengan ketawa ngeledek), kita gak bakal ninggalin kamu kok.. kita kan prendz, eh,eh ayo kita kabur, mumpung gak ada satpam, lagian kamu kan udah capek Sev !”. (ide Moses)
“Ide bagus tuh, ayoo ! Rica bawain tas ku ya !”.
“Satuu..Dua..Tiga.. KAAaaBuuUUUrrrrr !!!!!!!”.
“PRRRRiiiitTTTzzzzzZ !!!!!!”. ( Peluit panjang terdengar lagi)
Satpam sialan deh ! tadinya aku yang kena, Rica dan Moses juga kena. Jadi dapet hukuman dobel. Kami disuruh ngebersihin kamar mandi. Mula-mula sih nyesal dan saling menyalahkan, dibuat enjoy saja lah. 2 jam pelajaran gak ikut, gara-gara kena hukuman. Haha…
Setelah selesai, kami bergegas kembali ke kelas. Disana masih ada guru kiler yang ngajar IPS.
“Tunggu.. tunggu.. masih ada bu Seyla. Kita ke kantin dulu yuk !” (ajak Rica)
“Rica sayang, kita kan anak rajin dan tidak suka bolos pelajaran, jadi ayo masuk !”. (pesanku)
“Wah sekarang sok rajin ini anak ! emang kamu udah ngerjain PR ya ?”. (Tanya Moses)
“Hmmb udah sih, tapi my book is ketinggalan, so..Kaabuuurrrr….!”. (balasku)
“Huu alas an aja kau ini.. Hahaha…”
(Tertawa riang gembira meski dengan misi pembolosan)

Hari- hari di sekolah kujalani dengan riang bersama sahabat-sahabatku. Meski terkadang kita beda pendapat, tapi kita bisa mengerti satu sama lain. Ya begitulah sahabat. Perbedaan mengajak kita untuk bersatu. Hingga akhirnya persahabatan kami diuji dengan datangnya pihak ketiga (pacar). Moses udah duluan mendapatkan pujaan hatinya hingga lupa dengan sahabatnya sendiri. Dia menjadi cuek dan layaknya tidak pernah bersahabat dengan kita. Aku sih maklum kana dia cowok, kalau punya temen cewek pasti ceweknya marah. Huu pacar gak pernah ngertiin sih, bawaannya egois. Makanya aku dan Rica masih gak ngurus soal cinta-cinta’an. Masa sekolah buat nyari sahabat sebanyak-banyaknya. Ntar kalau udah punya sahabat banyak baru nyari pacar, bukan malah nyari pacar banyak loo ! ^.^
Seharian aku bersama Rica saja, ku lihat Moses termenung di depan kelas. Aku mencoba mendekatinya.
"Moses, kamu kenapa sih kok jadi menghindar dengan sahabatmu ? Kita gak apa kamu udah punya pacar, tapi jangan menghindar gitu tha ! Kita tetep sahabatan kan ?". (pertanyaanku)
Tiba-tiba Moses pergi begitu saja, mengacuhkan pertanyaanku
"Oke deh Ses.., Kamu boleh mutusin persahabatan kita, sampai disini aja, tega kamu Ses !". (teriakku)
Moses tetap berjalan menjauhiku. Dengan penuh emosi aku mencurahkannya pada Rica.
"Rica, kenapa sih Moses ? Dia berubah drastis !".
"Ada apa sih Sev ? Kenapa ? Dia kan sahabat kita".
"Sahabat apanya ? Sahabat munafik Ric ! Dia mutusin persahabatan kita demi pacarnya !".
"Hhmbb.. Tapi kita tetap sahabat Sev ! Sahabat untuk selamanya".
"Ehh, elo kok jadi belain Moses sih Ric? Elo ada rasa ya ?".
"Bukan Sev, aku gak bela dia". (dengan wajah gugup)
"Gue gak ngerti deh ma elo, terserah !". (bergegas pergi)
Keesokan harinya, akupun juga membenci Rica. Tapi Rica adalah satu-satunya sahabat kecilku yang tersisa. Aku gak tega benci padanya. Tapi hari demi hari berganti Rica tampak berubah, dia tidak menjadi periang seperti dulu. Bagaimanapun juga Rica dan Moses adalah sahabat kecilku sampai sekarang.
Tampak Rica berada ditempat duduk yang tidak denganku lagi. Aku maklumi untuk hari ini, mungkin dia masih kesal denganku. Tapi dia juga membisu padaku. Aku mencoba bertanya dengan perasaan prihatin, aku takut terjadi sesuatu.
"Rica, kamu kenapa sih ? Masih marah sama aku ?". (dia tetap membisu)
"Rica jawab dong ! Kenapa kamu ? Kamu udah punya pacar ?". (lanjutku)
"Hoy ! Punya telinga gak sih kamuu !". (bentakku)
"Hay Sevi, aku punya telinga. Kamu mau tahu aku berubah ? Aku berubah karna persahabatan kita Sev !". (balas Rica)
"karna apa ? Moses ? Itu kesadaran dia Ric ! Aku dan kamu gak nyuruh dia mutusin persahabatan kita Ric ! Kamu benar ada rasa sama dia ? Siapa pacar dia, samapai saat ini akupun juga belum tau, kamu pacar dia ?". (timpalku)
"Hay Sevi, jaga mulutmu. Kamu tega Sev !". (sambil meneteskan air mata)
"Aku bener gak tau masalah ini Ric. Aku pasrah, aku gak mau kehilangan sahabatku".
"Sevi, suatu saat kamu akan tau ! Suatu saat".
"Apa ? Apa yang kamu sembunyiin ?".
Rica bergegas meninggalkanku. Akupun menangis di bangku kelas. Apakah ini pertanda sahabaku mau hilang ? Ataupun kembali. Sahabatku,, teman hatiku.

Sekarang aku tak periang. Sahabatku dimana ?#_# . Ujian kelulusan seminggu lagi. Kugunakan hari-hariku untuk belajar dan terus belajar. Cuek dengan keadaan yang terjadi saat ini. Aku mencoba akrab dengan teman-teman sekelasku. Tapi mereka jarang yang mengerti kemauanku. Rica tetap menjadi anak yang pendiam. Dan Moses ? Akupun jarang melihat dia lagi disekolahan.
Di waktu bel berbunyi tanda istirahat, aku samperin Rica di tempat duduknya.
"Rica, seminggu lagi kita udah ujian kelulusan. Kamu yang semangat belajar ya !". (pesanku)
Rica tetap membisu dengan wajah pucat.
''Kamu belum makan Ric ? Oh iya kebetulan aku bawa nasi goreng, ini buat kamu !". (aku menyodorkan tempat makan dan dia kembalikan lagi).
"Aku tadi udah makan kok Ric, ya udah yuk kita makan bersama".
"Makasih ya Sevi'". (akhirnya dia mau makan)
Suasana ini aku manfaatkan sebaiknya untuk mengorek semua masalah antara Rica dan Moses, sahabatku.
"Rica kamu kenapa akhir-akhir ini berubah ? Aku gak tega liat kamu ujian dengan kondisi seperti ini".
"Makasih Sevi, Sev ntar pulang sekolah jangan pulang dulu ya !". (ajak Rica)
"Hmb, uke deh". (balasku)
Dentingan bel pun berbunyi, tanda siswa bisa meninggalkan sekolahan. Aku menunggu Rica membereskan buku sekolahnya, dan Rica mengajakku ke suatu tempat. Tanpa kuduga tempat itu adalah rumah sakit. Sejenak ku bertanya-tanya mungkin ibu Rica sakit parah dan dia enggan menceritakannya padaku. Tetapi kemarin lusa ku temui ibu Rica di pasar dengan keadaan sehat walafiat. Lantas siapa ?
"Rica, kenapa dirumah sakit?".
"kamu ntar juga bakal tau Sev !" (tersenyum kecil padaku).
Rica mengajakku masuk disuatu kamar pasien, dia berpesan padaku.
"Sevi, apapun yang terjadi, kamu jangan kaget ya !".
Aku terheran dan segera memasuki kamar pasien. Aku terkejut tiada rasa. Aku bagaikan terombang-ambing oleh angin yang membawaku pergi, aku tersadar saat ada sosok orang yang kukenal tersenyum manis padaku. Dia yamg terbaring adalah sahabatku, Moses.
"Sevi, kesini !". (perintah Moses)
Aku segera mendekat dengan mata berkaca-kaca.
"Sevi maafin banget kesalahanku ya ? Aku bener gak tau akibat perbuatanku persahabatan kita sejak kecil menjadi putus sseperti ini Sev, aku menyesal, kamu tetap maukan menjadi sahabatku ?". (kata Moses)
"Apa yang kamu lakukan Ses ? Aku ini sahabatmu. Kenapa kamu hindrin aku Ses ?".
"Sevi !". (panggil Moses)
Aku langsung bergegas keluar kamar Moses. Aku termenung dan menangis di tempat duduk depan kamar Moses. Terdapat Rica yang sedang menasehatiku.
"Maafin aku Sevi, kita mulai dari awal ya ! Sebenarnya aku udah tau Moses menderita penyakit kanker otak udah yang lalu. Tapi dia berpesan padaku untuk merahasiakannya darimu. Dia cinta kamu Sevi ! Dia sayang kamu ! Dulu dia beralasan pacaran dengan orang lain untuk menghindar dari kamu. Maafin kami Sev". (jelas Rica)
Aku segera pergi meninggalkan Rumah Sakit. Di kamarku, aku menyesal dan menangis. Bersama dengan bergulirnya waktu, akupun mulai tersadar. Sahabatku butuh aku. Aku tudak boleh cengen kayak gini. Apa gunanya menyesali perbuatan yang telah lalu. Berpikir untuk kedepannya.

Ujian sudah didepan mata, besuk aku akan menjalani ujian. Tak lupa aku mengajak Rica untuk berkunjung dulu ke rumah sakit umtuk minta doa dari sahabatku Moses. Kita juga sedikit melontarkan kata-kata lelucon yang membuat Moses tersenyum kembali. Ujian ku jalani dengan penuh khidmat dan konsentrasi (serius amat).
Akhirnya sampailah pada ujian terakhir, hari yang sangat menegangkan sudah usai. 3 tahun yang lalu cuma ditentuin ujian 4 hari ini. Huh sangat lega deh, tapi masih terbebani dengan hasil ujiannya.
Selesai ujian aku dan Rica pergi ke rumah sakit. Keadaan Moses semakin parah, Tuhan kumohon selamatkan Moses !. Keluarganya pun juga kulihat berkumpul di Rumah Sakit. Aku dan Rica masih mengenakan baju seragamku. Di sudut pintu selatan, ku lihat kakak Moses sedang meneteskan air mata. Ku hampiri dia.
"Assalamualaikum kak, kakak kenapa menangis ?". (tanyaku)
"Waalaikumsalam Sevi, maaf ya kakak gak bisa menahan air mata kakak". (jawab kak Wiva)
"Gak papa kak, tapi kenapa kakak mikir yang macam-macam. Kakak jangan menangis, adhik kakak pasti bisa melewati semua cobaan ini".
"Terimakasih Sev, pasti Moses bisa !".
"Yang dia butuhkan hanya doa dan semangat dari yang dia sayang kak".
"Tapi Sevi, kakak gak yakin kalau Moses kuat".
"Kak, kakak jangan bilang gitu. Moses bisa !". (jawabku dengan meneteskan air mata)
"Sevi, kakak ngerti dia sahabatmu, kakk ngerti bahwa kamu dihadapan dia lebih dari sahabat Sev, beri dia motivasi hidup ya !".
"Iya kak, aku janji akan buat dia semangat ".
Setelah ngobrol dengan kak Wiva, aku dan Rica segera menemui Moses di kamar rawatnya. Aku menceritakan detik-detik ujian kelulusan ini. Tapi sayang Moses tidak ikut serta mengerjakan yang membuat dia semakin menyesal. Ku alihkan pembicaraan bahwa dia beruntung tidak mengerjakannya, sebab ujiannya sangat sulit dan membuat para siswa mati kutu  berteriak-teriak minta keajaiban. Moses pun tersenyum kecil. Ku lihat dia semakin pucat pasi, dia tak ceria seperti dulu.
“Rica, hari sudah menjelang malam. Sebaiknya kamu pulang duluan aja !”. (perintahku)
“Hla terus kamu gimana Sev ?”.
“Aku disini sebentar nemenin Moses, ntar kalau kak Wiva udah datang aku akan pulang”.
ulang dulu ya Sev ! Moses aku duluan ya, jaga dirimu baik-baik”.
“Sevi, kamu pulang bareng Rica aja, aku gak apa kog sendiri ! bentar lagi kak Wiva juga datang. Kamu kan cewek, gak baik pulang larut malam!”. (pesan Moses)
“Udahlah Ses, aku ingin disini dulu !”. (jawabku )
Setelah Rica pergi, yang ada hanya aku dan Moses berdua di kamar rawatnya. Aku pandangi Moses dan  Moses juga memandangiku.
“Ses, udah makan ?”
“uda kok Sev, makasih ya uda ngasih perhatian lebih ke aku”.
“ah gak apa Ses, aku dan kamu kan sahabat”.
Tampak Moses terlihat termenung.
 dari sahabat ! aku sayang dan cinta ke kamu Sev”. (jawab Moses)
“Coba ulangi sekali lagi Ses!”. (aku terkejut)
“Ndak kok Sev, maaf ya tadi lelucon dan gak ada maksud kok”.
“Itu bukan sebuah lelucon. Kamu sedang sakit, pasti itu kamu ucapkan dengan jujur. Kumohon ulangi sekali lagi Ses !”. (tegasku)
“Sevi, maafin aku telah lancing mencintai dan menyayangimu lebih dari sahabat. Sevi, aku cinta kamu dari dulu, aku gak mau kehilangan kamu, AKU…….”. (wajah merunduk)
“Aaaaku juuga ssaayaang kamu Moses”.
Moses terkejut setelah mendengar bisikan dariku. Aku langsung menggenggam tangan Moses yang bergetar dingin itu.
“Moses, kau pelita dihidupku. Kau datang membuat ku mampu mengukir senyuman. Percayalah bahwa kau bias melewati semua cobaan ini Ses!”.
“Sevi, makasih atas apa yang kamu berikan padaku. Pertemananmu, kesetiaanmu dan sekarang hatimu”.
Moses tersenyum penuh ketulusan padaku.
“Sevi, andai suatu saat aku akan pergi jauh meninggalkanmu, kumohon tetap jalani hidup dengan ceria dan semangat seperti yang kau katakan padaku. Meskipun ragaku tak bersamamu lagi, tapi hati dan doaku selalu menemani setiap langkahmu”. (lanjut Moses)
“Cukup Moses, sudah jangan katakana apapun”. (aku membuat Moses terdiam)
Hari demi hari kulewati dengan penuh keceriaan. Setiap hari aku selalu meluangkan waktuku untuk pergi menjenguk Moses. Hari ini tepat 14 Mei, hari ulang tahunnya Moses. Dengan ijin dari keluarga dan dokter Rumah Sakit Moses, aku mengajak dia ke suatu tempat. Di taman samping sekolahku, adalah tempat faforit Moses ketika kami menjalin persahabatan. Moses tampak gembira. Setelah beberapa jam bersamaku, kulihat dia tampak lesu dan letih.
“Moses kita kembali ke rumah sakit ya !”. (ajakku)
“Bentar lagi ya Sev, aku masih ingin disini bersamamu!”.
“Kamu udah letih Ses, ntar dirumah sakit aku akan tetap bersamamu kok”.
“setengah jam saja Sev!”.
“Iya Ses”. (aku tersenyum padanya)
“Sevi, boleh aku tertidur dipangkuanmu ?”.
“tentu saja, silahkan !”.
“Sevi aku takut”.
“Takut apa ? gak usah takut kan ada aku”.  (gubrak)
”Aku takut kalau aku akan meninggalkanmu Sev !”.
“Udahlah jangan berpikir yang macam-macam. Aku akan slalu dan tetap bersamamu !”. (balasku)
Lama kita mengobrol, tanpa ku sadari aku tertidur di atas tubuh Moses. Dan aku kembali terbangun , melihat jam sudah menunjuk pukul 05.00 WIB. Aku membangunkan Moses dan mengajak dia pulang.
“Bintang hatiku ayo bangun, kita pulang sama-sama. Hari udah malam”. (bisikku ke telinganya)
Tak ada respon sama sekali.
“Moses ayo bangun, udah mau mala mayo kita pulang Ses !”. (ku gerakkan tangannya)
“MoooSesss kumohon bangunlaaahhh !!!!”,
“Mooosesss !!!”.
“Mooosesss!!!”. :’(
Aku segera menelefon Doktor Rumah Sakitnya untuk secepatnya menyelamatkan Moses dengan fikiran tak tau arah dan tetesan air mata takut kehilangannya.
Takdir sudah berkehendak lain bahwa dia sudah pergi meninggalkanku. Ku coba iklas dan tabah. Terngiung di telingaku pesan dia : “Sevi, andai suatu saat aku akan pergi jauh meninggalkanmu, kumohon tetap jalani hidup dengan ceria dan semangat seperti yang kau katakan padaku. Meskipun ragaku tak bersamamu lagi, tapi hati dan doaku selalu menemani setiap langkahmu”.
Tetesan air mata semakin deras membasahi pipiku. Ku coba melupakan, tapi ku tak bisa. Waktupun berjalan biasa-biasa saja.
Semua ini berubah saat ku dikejutkan oleh hasil Ujian kelulusanku. Aku mendapat peringkat 5 dari 343 siswa. Ini merupakan awal dari semangatku yang luntur. Aku akan terus berusaha menjalani kehidupan ini. Yang sekarang adalah perbuatan untuk masa deoan, yang lalu biarlah menjadi kenangan yang manis.

DINAMIKA POLITIK DI INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN


"Dinamika Politik Indonesia"

Setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, gagasan demokrasi dalam kehidupan politik mendapat tempat yang sangat menonjol. Para pemimpin bangsa Indonesia saat itu bersepakat untuk memilih demokrasi dalam kehidupan bernegara yang kemudian di tuangkan kedalam UUD 1945. Pada awal perjalanannya, melalui pasal IV aturan peralihan UUD 1945, presiden di beri kekuasaan sementara untuk melakukan kekuasaan MPR,DPR,dan DPA sebelum lembaga-lembaga konstitusional dibentuk sebagaimana mestinya.

            Sebelum sempat terjadi perdebatan mengenai system pemerintahan yang di pelopori oleh kaum muda dengan munculnya gerakan ‘parlementerisme’. Kaum muda menghendaki agar system pemerintahan yang dibentuk adalah sistem parlementer, bukan presidensial.
Beberapa alasan yang di kemukakan antara lain sebagai berikut:
 
• Adanya ketidaksetujuan terhadap peletakan kekuasaan di tangan Soekarno yang pemerintahannya di dominasi oleh orang – orang yang pada Zaman pendudukan Jepang menduduki jabatan penting,
• Adanya pandangan bahwa system presidensial memungkinkan dibuatnya produk darurat legislasi yang berarti Negara terlalu kuat dan tidak mencerminkan demokrasi
• Pemerintahan yang ada hanya untuk memberi kesan kepada dunia Internasional bahwa Negara ini adalah Negara demokrasi yang bukan boneka Jepang
• Adanya keinginan untuk menghalau kegiatan politik Subardjo untuk menjadikan partai persatuan Nasional sebagai partai tunggal.

Secara umum dinamika perjalanan politik Indonesia dapat di bagi kedalam 4 periode.

1. Periode Demokrasi Liberal (1945-1959)

      
Dinamika politik pada periode demokrasi liberal, dapat dilihat berdasarkan aktifitas politik kenegaraan berikut:

a) Awal kemerdekaan proklamasi 17 Agustus 1945,Presiden yang untuk sementara memegang jabatan rangkap segera membentuk dan melantik Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)tanggal 29 Agustus 1945 dengan ketua Kasman Singodimedjo untuk membantu tugas –tugas presiden.

b) Untuk menghindari kekuasaan Presiden yang terpusat ,timbul usaha –usaha untuk membangun corak pemerintahan yang lebih demokratis, yaitu ‘parlementer’.Usaha tersebut mengkristal ketika pada 7 Oktober 1945 lahir memorandum yang ditandatangani oleh 50 orang (dari 150 orang) anggota KNIP yang berisi dua hal:
1) Mendesak presiden agar menggunakan kekuasaan istimewanya untuk segera membentuk MPR
2) Sebelum MPR terbentuk , hendaknya anggota – anggota KNIP dianggap sebagai (diberi kewenangan untuk melakukan fungsi dan tugas) MPR

c) Pada 16 Oktober 1945, KNIP menindaklanjuti usulannya kepada pemerintah yang kemudian disetujui dengan keluarnya Maklumat Wakil Presiden No. X tahun 1945 yang diktumnya berbunyi sebagai berikut:
“Bahwa Komite Nasional Pusat, sebelum terbentuk MPR dan DPR di serahi kekuasan legislative dan ikut menetapkan GBHN, serta menyetujui bahwa pekerjaan Komite Nasional Pusat sehari-hari berhubung dengan gentingnya keadaan yang di jalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang di pilih di antara mereka dan yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Pusat.

d) Untuk mendorong kearah cabinet parlementer, atas usul BP-KNIP pada 3 november 1945 dikeluarkan Maklumat Pemerintah yang pokok isinya adalah “agar aliran-aliran dalam masyarakat segera membentuk partai politiknya sebelum di langsungkan Pemilu yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 1945”. Maklumat inilah yang menjadi dasar banyak partai atau multipartai.

e) Sebagai tindak lanjut Maklumat Wakil Presiden No.X tahun 1945, kemudian keluarlah Maklumat Pemerintah 14 November 1945 tentang Susunan Kabinet berdasarkan sisitem parlementer. Sejak saat itu,tanpa mengubah UUD 1945 sistem pemerintahan bergeser dari cabinet presidensial ke cabinet parlementer (liberal-dmokratis)

f) Pergeseran politik Indonesia kembali mengalami dinamika sejak di berlakukan Konstitusi RIS 1949 yang menerapkan “perlementerisme” dengan “ federalisme”. Sistem federalism dalam mekanisme hubungan antara pusat dan daerah (Negara bagian) meletakkan pemerintah pemerintah pusat dan pemerintah Negara-Negara bagian dalam susunan yang sederajat. Sehingga untuk parlemen, terdiri dari 2 badan (bikameral) yaitu: senat (mewakili negra bagian) dan dewan perwakilan rakyat.

g) Pada 17 Agustus 1950, RIS resmi bubar dan negra Indonesia kembali kebentuk Negara kesatuan. Namun system politik demokrasi liberal yang diterpakan menunjukkan pola hubungan antara pemerintah dengan parlemen sebagai bureu-nomia, yaitu pemerintahn partai – partai. Karena sejak berlakunya UUDS 1950 (kurun waktu), partai-partai melalui parlemen seringkali menjatuhkan mosi tidak percaya kepada cabinet sehingga cabinet yang ada hanya berumur rata-rata 1,5 tahun. Walaupun tahun 1955 pernah dilaksanakan Pemilu pertama, namun di segala bidang kehidupan terjadi instabilitas.

2. Periode Demokrasi Terpimpin ( 1959 – 1966 )

      
Demokrasi Terpimpin adalah paham demokrasi berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berintikan musyawarah untuk mufakat secaa gotong-royong antara semua kekuatan nasional yang Progresif Revolusioner berporoskan Nasakom (Nasionalisme, Agama dan Komunisme).

 Dinamika politik pada periode demokrasi terpimpin dapat dilihat berdasarkan aktivitas politik kenegaraan sebagai berikut.



a) Keluarnya dekrit presiden 5 juli 1959 telah mengakhiri system politik liberal yang kemudian diganti dengan system”demokrasi terpimpin” dan berlakunya kembali UUD 1945.

b) Dekrit presiden 5 juli 1959, selai didukung oleh angkata darat dan mahkamah agung, juga di dukung oleh rakyat karena kegagalan konstituante dalam melaksanakan tugasnya yaitu membuat UUD yang baru.

c) Situasi politik pada era reformasi demokrasi terpimpin diwarnai oleh tarik menarik tiga kekuatan politik utama yang saling memanfaatkan, yaitu Soekarno, Angkatan Darat dan PKI.Soekarno memerlukan PKI untuk menghadapi Angkatan Darat yang berubah menjadi kekuatan politik yang menyaingi kekuasaan Soekarno, PKI memerlukan Soekarno untuk mendapatkan perlindungan dari presiden dalam melawan Angkatan Drata, sedangkan Angkatan Darat membutuhkan Soekarno untuk mendapatkan legitimasi bagi keterlibatannya di dalam politik.

d) Demokrasi Terpimpin seperti yang tercantum di dalam Tap MPRS No. VIII/MPRS/1965, mengandung ketentuan tentang mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan ‘musyawarah mufakat’. Jika mufakat bulat tidak dapat tercapai, maka keputusan tentang masalah yang dimusyawarahkan itu diserahkan kepada presiden untuk diambil keputusan.

e) Pilar-pilar demokrasi dan kehidupan kepartaian serta legislative menjadi sangat lemah, sebaliknya presiden sebagai kepala eksekutif menjadi sangat kuat. Sebagai contoh, DPR yang dibentuk melalui Pmilu 1955 dibubarkan oleh presiden pada tahun 1960. Sebagai pengganti, DPR-GR yang dibentuk lebih banyak sekedar membrikan legitimasi atas keinginan-keinginan Presiden.


3. Periode Orde Baru (1996-1998)

            Tragedi nasional pembunuhan enam orang jenderal Angkatan Darat pada 1 Oktober 1965 telah memunculkan krisis politik sehingga terjadi kemerosotan kekuasaan soekarno secara tajam. Tarik menarik kekuasaan antara Soekarno, PKI, dan angkatan Darat, akhirnya dimenagkan oleh Angkatan Darat.

 Soeharto mendapat mandate dari soekarno untuk memulihkan keamanan melalui Surat Perintah 11 Maret 1966 yang dikenal dengan Supersemar yang isinya “pelimpahan kekuasaan kepada Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan unutk menjamin keamanan dan stabilitas pemerintahan serta keselamatan pribadi presiden” SP 11 Maret member jalan bagi tampilnya militer (terutama Angkatan Darat) sebagai pemeran utama dalam politik Indonesi. Soeharto dan jajaran TNI AD mengambil langkah-langkah penting dengan membubarkan PKI dan ormasnya, memburu para aktivis PKI, dan menciptakan stabilitas keamana. Kendali kekuasaan praktis berada di tangan Soeharto dan jajaran pemimpin TNI AD sejak 12 Maret 1966 bersamaan dengan pembubaran PKI (diperkuat dengan keluarnya Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966). Selanjutnya pemerintahan Soeharto yang tampil menggantikan Soekarno sejak 12 Maret 1967 menamakan diri pemerintahan orde baru.

 Istilah Orde Baru, yang memisahkan diri dari Orde Lama, muncul sewaktu diselenggarakab seminar II TNI/AD di SESKOAD Bandung pada tanggal 25-31 April 1966. Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perkehidupan rakyat, bangsa dan Negara yang diletakkan kembali kepada kemurnian Pancasila UUD 1945. Orde Baru berlandaskan pada pancasila (landasan ideal), UUD 1945(landasan konstitusional), dan TAP MPRS/MPR (landasan Operasional).

            Dinamika Politik pada periode Orde Baru, dapat dilihat berdasarkan aktivitas politik kenegaraan sebagai berikut:

a. Terjadinya krisis politik yang luar biasa, yaitu banyaknya demonstrasi mahasiswa, pelajar dan ormas-ormas onderbow parpol yang hidup dalam tekanan selama era demokrasi terpimpin, sehingga melahirkan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yaitu:
1) Bubarkan PKI,
2) Bersihkan Kabinet Dwi Kora dari PKI,
3) Turunkan harga/perbaikan ekonomi.

b. Pemerintahan Orde Baru lebih memprioritaskan pembanguan ekonomi, dan pada sisi lain rezim ini berupaya menciptakan stabilitas politik dan keamanan. Pengalaman masa lalu dengan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin telah berakibat berlarut-larutnya instabilitas politik sehingga Negara tidak memikirkan pembangunan ekonomi secara serius. Namun demikian, upaya untuk membangun stabilitas tersebut dilakukan dengan mengekang hak-hak politik rakyat atau demokrasi.

c. Pada awal pemerintahan Orde Baru, Parpol dan Media massa diberi kebebasan unutk melancarkan kritik dan pengungkapan realita di dalam masyarakat. Namun sejak dibentuknya format politik baru yang dituangkan dalam UU No.15 dan 16 Tahun 1969 (tentang pemilu dan Susduk MPR/DPR/DPRD) menggiring masyarakat Indonesia kea rah otoritarian. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa pengisian 1/3 kursi anggota MPR dan 1/5 anggota DPR dilakukan melalui pengangkatan secara langsung tanpa melalui Pemilu.

d. Kemenangan Golkar pada Pemilu 1971 mengurangi oposisi terhadap pemerintah di kalangan sipil, kareba Golkar sangat dominan, sementara partai-parti lain berada di bawah pengawasan/ control pemerintah. Kemenangan ini juga mengantarkan Golkar menjadi partai hegemonik yang kemudian bersama ABRI dan birokrasi menjadikan dirinya sebagai tumpuan utama rezim Orde Baru unutk mendominasi semua proses politik.

e. Pada 1973 pemerintah melaksanakan penggabungan Sembilan Parpol peserta Pemilu 1971 ke dalam 2 Parpol, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menggabungkan partai-partai Islam dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan partai-partai nasional dan Kristen. Penggabungan (fusi) ini mengakibatkan merosotnya perolehan 2 Parpol pada Pemilu 1977, sementara Golkar mendominasi perolehan suara. Dominasi Golkar ini terus berlanjut hingga kemenangan terbesarnya diperoleh pada tahun 1997.

f. Selama Orde Baru berkuasa, pilar-pilar demokrasi seperti Parpol dan Lembaga Perwakilan Rakyat berada dalam kondisi lemah dan selalu dibayangi oleh control dan penetrasi birokrasi yang sangat kuat. Anggota DPR selalu dibayang-bayangi oleh mekanisme recall (penggantian anggota DPR karena dianggap telalu kritis atau karena pelanggaran lain), sementara Parpol tidak mempunyai otonomi internal.

g. Eksekutif sangat kuat sehingga partisipasi politik dari kekuatan-kekuatan di luar birokrasi sangat lemah. Kehidupan pers selalu dibayang-bayangi oleh pencabutan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Sementara rakyat tidak diperkenankan menyelenggarakan aktivitas social dan politik tanpa izin dari Negara. Praktis tidak muncul kekuatan civil society yang mampu melakukan control dan menjadi kekuatan penyeimbang bagi kekuasaan pemerintah Soeharto yang sangat dominan.
            Terdapat perbedaan mendasar antara kebijakan pemerintah Soekarno dengan pemerintah Soeharto. Pada awalnya Soekarno cenderung mendorong kebebasan politik, tetapi setelah terjadi kebuntuan politik dan justru mengambil alih kendali melalui kebijakan Demokrasi Terpimpin. Dengan demikian segala kebijakan terpusat di tangan Soekarno hingga turunnya dia dari kekuasaan pada 1966.
            Kepemimpinan soeharto juga sangat terpusat, tetapi da membangun kekuasaannya dengan tiga pilar utama, yaitu ABRI, Golkar dan Birokrasi. Berbeda dengan soekarno, Soeharto justru membatasi hak-hak politik masyarakat dengan alas an stabilitas keamanan. Pembangunan ekonomi dikedepankan, namun ruang kebebasan dipersempit. Akibatnya, pemerintahan soeharto berjalan nyaris tanpa control masyarakat sehingga kemajuan ekonomi digerogoti oleh maraknya Korupsi, Kolusi dan epotisme.

4. Periode Reformasi (1998-sekarang)

            Era Reformasi disebut juga sebagai Era Kebangkitan Demikrasi. Presiden B.j. Habibie dalam pidato kenegaraan di hadapan DPR/MPR (tanggal 15 Agustus 1998) antara lain menyebutkan:
a. Esensi Reformasi Nasional adalah koreksi terencana, melembaga dan berkesiambungan tehadap seluruh penyimpangan yang telah tejadi dalam bidang ekonomi, politik dan hokum.
b. Sasarannya adalah agar bangsa Indonesia bangkit kembali dengan suasana yang lebih terbuka, lebih teratur dan lebih demokratis

 Sebagian keberhasilan pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan ekonomi harus diakui sebagai prestasi besar bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Indikasi keberhasilan tersebut antara lain tingkatpendapatan per kapita pada tahun 1977 mencapai angka mendekati US$ 1200 dengan pertumbuhan sebesar 7%. Ditambah pula meningkatnya sarana dan prasarana fisik infrastuktur yang dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

 Namun keberhasilan ekonomi yang dicapai pada masa Orde Baru, tidak diimbangi oleh pembangunan mental dan bidang-bidang lain. Akibat langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat menjelang runtuhnya Orde Baru adalah praktik Korupsi, kolusi dan Nepotisme (KKN) yang semakin marak dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini selain mengakibatkan terjadinya krisis kepercayaan, juga telah menghancurkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan, etika politik, moral hokum, dasar-dasar demokrasi dan sebdi-sendi agama.

 Khusus di bidang politik, krisis kepercayaan tersebut direspon oleh masyarakat melalui kelompok penekan (pressure group) dengan mengadakan berbagai macam unjuk rasa/demostrasi yang dipelopori oleh pelajar, mahasiswa, dosen, praktisi, LSM dan politisi. Gelombang demonstrasi yang menyuarakan ‘reformasi’ begitu deras mengalir dengan dukungan dari berbagai kalangan yang semakin kuat dan meluas. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden soeharto menyatakan mengundurkan diri. Wakil Presiden B.J Habibie yang menggantikan kepeimpinan nasional di Indonesia dilantik dihadapan Ketua MA dan Ketua serta Wakil Ketua DPR/MPR.

 Dinamika politik pada periede era Reformasi, dapat dilihat berdasarkan aktivitas politik kenegaraan sebagai berikut:

a. Kebijakan pemerintah yang member ruang gerak lebih luas terhadap hak-hak untuk mengeluarkan pendapat secara lisan maupun tulisan yang terwujud dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Misalnya dikeluarkannya UU No. 2/1999 tentang Partai Politik yang memungkinkan multipartai, UU No. 12/1999 tentang Pegawai Negeri yang menjadi anggota Parpol, dan sebagainya.

b. Upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN, berwibawa dan bertanggung jawab dibuktikan dengan dikeluarkannya Ketetapan MPR No.IX/MPR/1998. Ketetapan MPR ini ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya UU No. 30 Tahun 2002 tentang Pembentukan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan sebagainya.

c. Lembaga legislative dan organisasi social politik sudah memiliki keberanian unutk menyatakan pendapatnya terhadap eksekutif yang cenderung lebih seimbang dan proporsional.
d. Satu hal yang membanggakan kita dalam reformasi politik adalah adanya pembatasan jabatan Presiden, dan untuk pemilu 2004 Presiden dan Wakil Presiden tidak dipilih lagi oleh MPR melainkan dipilih langsung oleg rakyat. Demikian juga untuk anggota legislative, mereka telah diketahui secara terbuka oleh masyarakat luas. Selain itu dibentuk pula Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengakomodasi aspirasi daerah.

Mendiskripsikan Sumber Daya Mineral khususnya di Tulungagung dan pemanfaatannya.


A.         Sumber daya mineral
Mineral  merupakan salah satu sumber daya yang terdapat di dalam tanah termasuk logam logam dan bahan bakar seperti minyak bumi dan batu bara. Istilah mineral sesungguhnya mencangkup setiap zat yang diperoleh dari dalam tanah dengan cara menambang atau setiap zat abiotik yang ada dalam tanah atau disarikan tanah.
Mineral dibedakan atas :
1.     Cadangan Mineral : persediaan yang telah identifikasi serta dapat diolah
2.     Sumber Mineral :cadangan mineral yang sudah pasti persediaan yang belum dapat diolah

Mineral dapat digolongkan menjadi :
1.     Kelompok Logam :
Fe, Mn, Mo, logam campuran, Fe, Mn, Cr
Bukan Fe, yaitu : Cu, Pb, Sm, Zn
Logam ringan : Ae, Mg, Ti
Logam mulia : Au, Ag, Pt
Menurut perkiraan dan waktu kurang dari 100 tahun cadangan logam akan habis.
2. Kelompok bukan logam (Mineral industri)
Kelompok ini umumnya digunakan dalam prindustrian dan sebagai bahan bangunan missal : batu, pasir, kapur, gips, lempung, senyawa garam dan intan
3. Kelompok bahan bakar
Bahan bakar merupakan salah satu sumber mineral yang banyak manfaatnya bagi manusia misal : Minyak bumi di Indonesia pemakaiannya terus meningkat, apabila kecenderungan ini dibiarkan terus maka dikwatirkan pada akhir abad ini Indonesia tidak akan dapat lagi memenuhi kebutuhan sendiri. Maka perlu ditanamkan sikap hidup hemat sejak dini mengenai penggunaan bahan bakar. Kesadaran dan kepedulian inilah yang merupakan barang langka di negeri ini.
Minyak bumi dan gas alam yang kita peroleh merupakan bahan mentah yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut.
Melalui proses penyulingan barulah diperoleh bahan-bahan
yang diperlukan seperti : bensin, kerosin, minyak pelumas, aspal dsb.
Pada akhir-akhir ini industri  minyak bumi telah menemukan proses baru untuk mengambil dan menggunakan bahan-bahan kimia dari minyak bumi mentah yang dihasilkan selama pemurnian melalui penyulingan.
Industialisasi yang disebut petrokimia

B.         Sumber Daya Energi

Manusia memerlukan sumber daya biotik maupun abiotik untuk memperoleh energi bagi kelangsungan hidupnya. Energy dan sumber daya biotic dapat diperoleh tumbuhan dn binatang sedangkan sumber daya biotik yang juga menjadi sumber energy bagi keperluan manusia banyak sekali macamnya.
Sumber daya abiotik diantaranya :
1.     Sumber Energi Geotarmal
panas alam yang keluar dari bumi.  Makin dalam bumi makin tinggi suhunya. Energy geotarmal ini penting apabila kalori terkonsentrasi dalam volume yang kecil..
Manfaat energy geotarmal adalah : untuk pemanas ruangan, pemeliharaan perkebunan, sumber logam kalium dan kalsium, serta pembangkit tenaga listrik
Secara garis besar geotarmal dibedakan atas sistem air panas dan sistem kering. Suatu keuntungan dari produksi listrik dengan menggunakan energy geotarmal adalah tidak terjadinya polusi udara atau bahaya radiasi.
2. Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi pertama bagi makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya.
Matahari juga bermanfaat sebagai alat penerang, pemanas, kesehatan dsb.  Perlu juga dikemukakan bahwa energy matahari ini persediaanya melimpah ruah tetapi menimbulkan efek samping.
3. Energi Nuklir
Energy nuklir merupakan sumber energy yang sangat penting. Diramalkan seandainya bahan bakar lain sudah sulit diperoleh, manusia akan berpaling pada reaksi termo nuklir sebagai sumber energy.
Hambatan utama yang dihadapi adalah harga dan jumlah uranium yang diperlukan, kebutuhan manusia terhadap energy menentukan perkembangan kebudayaan dan hubungan antara bangsa. Energy ini dapat dijadikan sebagai factor kunci standart hidup penduduk suatu Negara, dan makin tinggi pula penghasilan nasional kotornya.
Suatu hal yang perlu difikirkan dalam pemanfaatan energy nuklir adalah pembuangan limbahnya yang dapat mencemari lingkungan hidup. Selain itu pemeliharaan dan keamanan reactor atom/nuklir harus betul betul diperhatikan.
4. Energi Listrik Tenaga Air
Merupakan energy yang berasal dari gaya gerak air yang diubah menjadi energy listrik dan selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manusia.
5. Energi Listrik Tenaga Uap
Merupakan  energi yang berasal dari gaya gerak uap air yang diubah menjadi energi listrik dan selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manusia.
6. Energi Minyak Bumi
Energi yang berasal dari minyak umumnya paling banyak digunakan sebagai bahan bakar, bentuknya variasi mulai dari bensin, solar, bensol dll..
Energy minyak ini adalah jumlah minyak yang potensial digunakan untuk merubah bentuk energi dari bentuk yang satu kebentuk yang lainnya. Misalnya energi gerak yang dihasilkan oleh pembakaran minyak dapat diubah menjadi energi listrik.
7. Energi Batu Bara
Energi yang dihasilkan dari penggunaan batu bara umumnya diubah menjadi energy panas. Energy batu bara dapat digunakan untuk transportasi, bahan bakar mesin, industry dan alat pemanas rumah tangga.
Pengertian energy batu bara sendiri adalah jumlah batu bara yang potensial digunakan untuk merubah bentuk energy dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Misalnya energy gerak yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara dapat diubah menjadi energy listrik.
8. Energi Gas Alam
Adalah energy yang diperoleh dari pemanfaatan gas yang terkandung dalam bumi.
Pemanfaatan Sumber Daya Mineral :

a.      Batu Bara dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam industry secara langsung maupun tidak langsung yaitu yang dibuat briket (bahan bakar padat)
b.      Mangaan dan pasir besi dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan (industry kecil)
c.      Marmer dan batu onix dimanfaatkan untuk bahan kerajinan kebutuhan rumah tangga seperti meja kursi, tempat air minum, hiasan dinding, dan lain lain.
d.     Sirtu digunakan untuk bahan bangunan, baik untuk membangun gedung gedung maupun untuk membangun jalan raya dan lain-lain.

Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Pemanfaatan Sumber Daya Mineral

Kegiatan pertambangan hendaknya  tidak hanya mementingkan keuntungan semata, tetapi harus memperhatikan daya dukung lingkungan. Pada umumnya pertambangan dilakukan di kawasan hutan sehingga menimbulkan :
a.     Berkurangnya resapan air dan persediaan air
b.     Pemanfaatan energy secara berlebihan terutama energy dari fosil menyebabkan terjadinya perubahan ikim global
c.      Penggunaan bahan bakar fosil juga dapat menyebabkan hutan asam dan dampak rumah kaca
d.     Penggunaan kayu bakar dan minyal tanah bisa menimbulkan kerusakan lingkungan terutama dengan semakin luasnya deforeestasi (penggundulan hutan) dan erosi tanah